Belakangan
ini, fenomena anti hero semakin menjadi trend di dunia perfilman Hollywood.
Dimulai dengan Deadpool di bulan Februari, aksi anti hero sebagai karakter
utama disambung dengan petualangan para anggota Suicide Squad di musim panas.
Dua film itu sama-sama bikin heboh penggemar film, terbukti dari capaian luar
biasa Box Office yang mampu mereka kumpulkan. Sebenarnya, apa sih yang membuat
film anti hero menarik?
Alasan
paling utama tentu saja karena keunikan karakter utamanya. Penonton mungkin
sudah bosan dengan ulah baik para superhero yang lurus-lurus saja. Mereka ingin
melihat sisi lain dari sosok pembela kebenaran yang lebih realistis, seolah
ingin memastikan bahwa sebaik-baiknya manusia pasti memiliki kekurangan, begitu
pula sebaliknya.
Nah, di
sinilah karakter anti hero memainkan peranannya. Mereka punya banyak cela, tapi
dalam beberapa sudut pandang punya tujuan yang baik. Tak jarang, mereka
melakukan banyak tindakan melanggar hukum untuk meloloskan tujuan tersebut.
Kepribadian mereka pun seringnya tak patut dipuji. Jangan heran jika Anda
menjumpai tokoh anti hero yang punya watak kejam, licik, atau bahkan jahat.
Namun tetap saja, sesesat apapun gambaran karakter mereka, tokoh anti hero
selalu punya semacam tujuan mulia yang membuat penonton tak bisa sepenuhnya
membenci mereka.
Film
terbaru yang berani menjadikan anti hero sebagai tokoh utama adalah Suicide
Squad. Bukan hanya satu, karakter penjahat DC yang "dipahlawankan"
terdiri dari segerombolan villain unik dengan berbagai kepribadian dan kekuatan
super. Namun tahukah Anda, bila karakter anti hero sebenarnya sudah lama
menjadi daya tarik yang banyak dikembangkan sineas film Hollywood, jauh sebelum
Suicide Squad ramai dibicarakan moviegoers?
Yang
lebih mengejutkan lagi, tokoh-tokoh anti hero ini tak cuma datang dari genre
superhero saja, tapi juga action, drama, bahkan komedi. Seperti apa rupa
mereka? Inilah 10 karakter anti hero yang tak kalah menarik dari para anggota
Suicide Squad:
1. Jack Sparrow (seri film Pirates of the Caribbean)
Sosok
bajak laut biasanya dikenal jahat, tamak, dan tak kenal ampun, namun tidak
demikian halnya dengan Kapten Jack Sparrow, tokoh utama di seri film Pirates of
the Carribean yang diperankan Johnny Depp. Daripada berwatak antagonis, Jack lebih
cocok dipandang sebagai bajak laut sinting yang punya sisi kebaikan
disana-sini. Ia sedikit narsis, suka bertindak egois, tak ragu untuk
berkhianat, namun sebenarnya adalah perencana yang hebat.
Lebih
dari semua karakteristik itu, yang menjadikan Jack Sparrow sebagai tokoh anti
hero adalah kemauannya untuk mengorbankan diri di saat-saat terakhir. Di film
ketiga, ia mengorbankan kesempatannya untuk hidup abadi demi menyelamatkan Will
Turner. Jack juga pernah kembali menolong kru kapalnya yang berjuang melawan
serangan awak Davy Jones, meski sebelumnya ia berniat kabur. Bahkan di film
pertama, Jack Sparrow sudah menunjukkan sisi heroiknya dengan menolong
Elizabeth, tanpa memperdulikan risiko terungkapnya identitas dirinya sebagai
bajak laut buronan.
Aksi
Jack Sparrow yang penuh dengan pertentangan moral ini tak pelak sangat menarik
disimak. Penonton hampir selalu kesulitan menebak tingkah apalagi yang akan
dilakukan Jack. Keruwetan inilah yang menjadikan Jack Sparrow sebagai salah
satu karakter bajak laut paling ikonik di masa kini. Kritik pun mengamini
fenomena tersebut dengan memuji kebolehan Johnny Depp dalam memerankan tokoh
Jack Sparrow. Bahkan meski rating film-film Pirates of the Caribbean kian
menyusut dari seri ke seri, sanjungan kritikus terhadap totalitas Depp tetap
tak pernah pudar.
2. Gru (Despicable Me)
Demam
minions sempat merajalela dimana-mana setelah Despicable Me sukses meraih
perhatian para penggemar film animasi. Didominasi genre komedi, sinema keluaran
studio Illumination Entertainment itu justru memasang tokoh
"antagonis" sebagai karakter utama. Ya, Despicable Me nyatanya
berkisah tentang penjahat super yang perlahan-lahan menanggalkan sisi buruknya,
setelah menjadi "korban" kepolosan 3 anak yatim piatu.
Gru
awalnya digambarkan sebagai penjahat paling jahat yang pernah ada, selalu
berkompetisi dengan villain lain untuk melakukan aksi-aksi kriminal terhebat
dan terkejam. Di film pertama, ia berambisi menjalankan aksi maha besarnya
untuk mencuri bulan. Ia pun berencana memanfaatkan kepolosan 3 bocah perempuan
yang entah bagaimana kebal terhadap semua sikap buruk Gru. Kepolosan anak-anak
itu pada akhirnya melunturkan niat jahat Gru, dan malah mengubahnya menjadi
sosok ayah penyayang yang rela melakukan apapun demi keselamatan
putri-putrinya.
Selain
minions yang banyak disukai karena tingkah bodoh nan lucu mereka, transformasi
Gru inilah yang membuat Despicable Me banyak digemari, hingga secara tak
terduga berhasil mendobrak dominasi Disney, Pixar, dan DreamWorks di kancah
perfilman animasi Hollywood.
3. Michael Corleone (trilogi The Godfather)
Salah
satu film trilogi paling fenomenal, The Godfather, banyak dikagumi karena
beberapa sebab, termasuk karakterisasi Michael Corleone yang kompleks dan
menjadikannya semacam anti hero. Sebelum "mentas" sebagai sosok mafia
terkejam di New York, Michael adalah anak bungsu seorang bos mafia yang memilih
hidup sebagai orang biasa. Ia bahkan menjadi tentara dan belakangan dinobatkan
sebagai pahlawan perang, sungguh berbanding terbalik dengan bisnis yang
dilakukan ayah dan saudara-saudaranya.
Namun
ketika persaingan antar mafia mengancam keselamatan keluarganya, Michael
memenuhi panggilan tanggung jawabnya untuk menjadi penerus dinasti Corleone.
Bukan hanya musuh, ia bahkan tak segan-segan membunuh teman dan anggota
keluarga yang berkhianat atau menghalangi jalannya. Tak cukup hanya mengalami
pergeseran peran di film pertama, Michael kembali bertransformasi di film
ketiga.
The
Godfather Part III (1990) mengisahkan sosok Michael Corleone yang sudah berumur
dan ingin menjalani sisa hidupnya dengan tenang. Ia berupaya lepas dari masa
lalunya yang penuh tragedi, namun justru harus kehilangan sosok yang paling
dikasihinya. Al Pacino tak diragukan lagi menuai kesuksesan luar biasa dari
perannya di seri film ini. Melalui aktingnya sebagai Michael Corleone, ia
mengukuhkan diri sebagai aktor legendaris yang hingga kini masih diakui
kehebatannya.
4. Wade Wilson (Deadpool)
Deadpool
telah lama beredar sebagai figur anti hero populer di dunia komik Marvel. Meski
sempat mengecewakan penggemar karena penampilan perdananya di layar lebar
kurang menjanjikan, Deadpool kembali muncul di film solonya dengan cara yang
spektakuler. Fans banyak dibuat kagum akan tingkah unik sang anti hero yang
diperankan dengan sempurna oleh Ryan Reynolds.
Sebagai
anti hero yang suka kurang ajar dan berbuat kelewat batas, Deadpool tak pernah
keliru menyasar musuh-musuhnya. Mungkin semua tindakannya memang didasari rasa
balas dendam, namun hal itu tak lantas menjadikannya buta dan rela menghabisi
siapa saja yang menghalangi jalannya. Dalam salah satu adegan pertempuran,
Deadpool bahkan "mengampuni nyawa" seorang prajurit yang
diperintahkan untuk membunuhnya. Bahkan sejak sebelum mendapatkan kekuatan
super dan menjadi Deadpool, Wade Wilson sudah menjadi anti hero dengan caranya
sendiri. Sebagai "orang bayaran" yang bertugas membereskan segala
urusan kotor penyewanya, Wade menolak dibayar jika misi yang dilakukannya
memang perlu dilakukan untuk menolong seseorang.
Lucu,
nyeleneh, dan lihai beraksi, Deadpool segera difavoritkan oleh berbagai pihak,
bukan hanya penonton film, tapi juga para pengamat. Alhasil, film anti hero Fox
yang masih satu universe dengan seri film X-Men ini meraih kesuksesan tak
terduga, baik dari segi Box Office maupun rating kritikus.
5.
Daniel Plainview (There Will Be Blood)
Dinobatkan
sebagai salah satu film terbaik pada dekade lalu, There Will Be Blood (2007)
masih banyak diperbincangkan karena nilai, filosofi, dan moralitas karakter
utamanya, Daniel Plainview. Berawal dari penambang perak yang kemudian berubah
menjadi pengusaha minyak, Daniel adalah tokoh yang dipenuhi dengan ambisi dan
keserakahan. Namun menariknya, tabiat buruk itu ditampilkan secara bertahap di
sepanjang film.
Di
bagian pertama film, Daniel tampil simpatik sebagai single parent yang berjuang
mendapat penghidupan layak lewat bisnis minyaknya. Ketika berburu lahan
pengeboran, Daniel merangkul semua pihak yang bisa dijangkaunya, mulai dari
pemilik tanah hingga kesejahteraan masyarakat desa. Namun semua itu
perlahan-lahan berubah seiring dengan runtuhnya batas kesabaran Daniel dalam
menghadapi pertentangan seorang pendeta tamak, tragedi yang membuat putranya
cacat seumur hidup, juga aksi penipuan seorang pria yang sukses menasbihkan
Daniel sebagai pembunuh. Tentunya, dimensi kompleks seperti itu tak akan
dikagumi tanpa performa maksimal dari sang aktor. Atas kesuksesannya membawakan
peran Daniel Plainview dan segala kerumitannya, Daniel Day-Lewis meraih piala
Oscar untuk Best Actor.
6. Magneto (seri film X-Men)
Satu
lagi tokoh anti hero yang diambil dari karakter komik adalah Magneto. Tokoh
bernama asli Erik Lehnsherr ini seringkali muncul sebagai villain, namun tak
jarang pula bekerja sama dengan X-Men dalam menghadapi ancaman musuh.
Pertentangan Magneto dengan X-Men dimulai dari prinsipnya yang berlawanan arah
dengan Profesor X. Keduanya sama-sama menginginkan kesejahteraan mutan, tapi
Magneto lebih suka menempuh cara-cara radikal yang seringkali mengorbankan banyak
pihak tak bersalah. Sementara itu, Profesor X cenderung percaya pada kebaikan
dan jalan damai untuk menyelesaikan konflik.
Keberpihakan
Magneto cenderung berubah-ubah di setiap film X-Men. Bahkan ketika ia sudah
bergabung dengan tim superhero, Magneto masih suka menggunakan caranya sendiri.
Di layar lebar, karakter mutan pengendali logam ini mendapat kehormatan untuk
diperankan oleh 2 aktor kawakan dari generasi berbeda; Ian McKellen dan Michael
Fassbender.
7. Mark Zuckerberg (The Social Network)
Interpretasi
Aaron Sorkin dan David Fincher mengenai perjalanan karir Mark Zuckerberg memang
patut diacungi jempol. Duet mereka sukses menjadikan sosok pendiri Facebook itu
sebagai karakter anti hero dalam film The Social Network (2010). Pendekatan
Sorkin dan Fincher, yang dibawakan secara mengesankan oleh Jesse Eissenberg,
dinilai berhasil membuat penonton kagum sekaligus risih pada karakter Mark
Zuckerberg.
Pantas
saja, Zuckerberg di The Social Network memang menawan karena kejeniusan yang
dimilikinya. Akan tetapi, ia juga anti sosial, angkuh, sekilas tampak
berkepribadian lemah, tapi ternyata mampu menyerang balik mantan rekan-rekannya
dengan tindakan yang tak kalah agresif.
Jangan harap Anda akan menemukan sosok Mark Zuckerberg yang baik hati
dan menjadi lakon berwatak protagonis di sini. Mark asli bahkan memprotes plot
dan karakterisasi dirinya yang ditampilkan di The Social Network.
Terlepas
dari segala kontroversi yang ada, keputusan Sorkin dan Fincher untuk
menggambarkan Mark Zuckerberg sebagai karakter anti hero telah mendapat
anggukan dari penggemar film dan panel kritik. The Social Network pada akhirnya
berhasil mengumpulkan lebih dari 200 juta USD dan mendapat 8 nominasi Oscar.
8. The Bride (dwilogi Kill Bill)
Quentin
Tarantino sempat menggebrak Hollywood dengan kehadiran seri film Kill Bill yang
menjagokan Uma Thurman sebagai aktris utama. Ia memerankan karakter The Bride
yang penuh rasa balas dendam dan amarah, setelah lolos dari upaya pembunuhan
yang dipimpin oleh mantan kekasihnya. Sekilas, film ini tampak mengajarkan
balas dendam sebagai jalan yang wajar ditempuh. Namun dibalik kesan itu,
tersirat sebuah kekaguman akan kecerdasan Tarantino yang sanggup
merasionalisasi aksi balas dendam lewat penokohan The Bride.
The
Bride awalnya dikisahkan sebagai salah satu anggota kelompok pembunuh elit yang
dipimpin Bill. Namun karena sedang mengandung, ia berencana mengundurkan diri
dan memulai hidup baru. Hal ini rupanya tak disetujui oleh Bill, yang kemudian
datang dan memporakporandakan pesta pernikahan The Bride. Dengan membawa
pasukan pembunuhnya, Bill menghabisi semua orang yang ada di acara itu,
termasuk The Bride sendiri. Namun ajaibnya, ia sanggup bertahan hidup dari
eksekusi Bill dan kawanannya. Diliputi kemurkaan setelah mengetahui dirinya keguguran,
The Bride merancang rencana balas dendam untuk menghabisi Bill dan semua
anggota pasukan pembunuh yang telah menghancurkan masa depannya. Bisa
dikatakan, karena lebih dulu dipicu oleh kekejaman Bill dan geng-nya, aksi
brutal The Bride mampu memancing dukungan dan rasa simpatik para penonton.
9. Ron Woodroof (Dallas Buyers Club)
Satu
lagi karakter anti hero yang mendatangkan Oscar bagi aktor pemerannya adalah
Ron Woodroof dari Dallas Buyers Club (2013). Totalitas Matthew McConaughey
memang tak perlu diragukan lagi dil film ini. Tak cuma bertransformasi secara
fisik, ia berhasil membawakan tokoh Ron dengan sangat menjanjikan. Awalnya, Ron
adalah pria yang suka berkelakuan buruk, berkata-kata kasar, dan membenci kaum
gay. Namun setelah divonis mengidap HIV, sikap Ron perlahan-lahan berubah. Ia
dikucilkan teman-temannya karena dianggap gay, kesulitan mencari pekerjaan, dan
harus bergelut dengan gejala-gejala penyakitnya yang kian hari kian parah.
Setelah
menemukan pengobatan yang efektif menghalau perkembangan virus HIV dalam
tubuhnya, Ron kembali menjadi sosok menjengkelkan dan egois. Barulah ketika ia
bertemu dengan seorang transgender yang membantunya berbisnis, Ron
perlahan-lahan sadar akan seriusnya situasi yang mendera penderita HIV. Sambil
berupaya memuluskan jalan bisnisnya, Ron diam-diam berniat menolong para pasien
HIV yang kala itu justru "diracuni" oleh pengobatan yang dilegalkan
pemerintah.
10. Lisbeth Salander (The Girl with the Dragon Tattoo)
Di
urutan terakhir, ada tokoh anti hero wanita yang berpenampilan sangar di film
The Girl with the Dragon Tattoo (2011). Diperankan Rooney Mara, Lisbeth
Salander adalah hacker jenius yang bekerja sama dengan seorang jurnalis untuk
mengungkap kasus pembunuhan. Namun keunikan Lisbeth tak hanya sampai di situ
saja. Seiring dengan berjalannya film, penonton akan melihat karakter Lisbeth
yang semakin kompleks.
Walaupun
menjadi lakon, Lisbeth tak bisa dipandang heroik karena bermental sosiopat.
Kalau bukan karena adanya karakter lain yang menjadi musuh utama, Lisbeth
mungkin sudah pantas dipandang sebagai si antagonis di film ini. Karakter
ciptaan penulis Stieg Larsson dalam novel trilogi best-seller Millenium ini
sebetulnya sudah pernah muncul di layar lebar. Namun baru lewat adaptasi
Hollywood-lah Lisbeth jadi dikenal secara luas. Wajar saja, performa Rooney
Mara di The Girl with the Dragon Tattoo banyak diapresiasi, hingga ia akhirnya
mendapat nominasi Oscar untuk piala Best Actress lewat peran ini.
Selain
kesepuluh tokoh di atas, nama-nama anti hero lain yang cukup mencuri perhatian
adalah John Wick, mantan pembunuh bayaran yang diperankan Keanu Reeves, Leon
dari film Leon: The Professional (1994), dan karakter Brad Pitt, Tyler Durden
di Fight Club (1999). Ada juga tokoh-tokoh anti hero di film klasik seperti
American Psycho (Patrick Bateman) dan Scarface (Tony Montana, lagi-lagi diperankan
Al Pacino) yang cukup diakui kehebatannya.
Lalu
bagaimana menurut Anda? Setujukah dengan daftar di atas? Ataukah Anda sudah
punya karakter anti hero favorit sendiri?
No comments:
Post a Comment