• Breaking News

    Thursday, 18 August 2016

    10 Tokoh Anti Hero Ini Tak Kalah Hebat Dari Anggota Suicide Squad


    Belakangan ini, fenomena anti hero semakin menjadi trend di dunia perfilman Hollywood. Dimulai dengan Deadpool di bulan Februari, aksi anti hero sebagai karakter utama disambung dengan petualangan para anggota Suicide Squad di musim panas. Dua film itu sama-sama bikin heboh penggemar film, terbukti dari capaian luar biasa Box Office yang mampu mereka kumpulkan. Sebenarnya, apa sih yang membuat film anti hero menarik?

    Alasan paling utama tentu saja karena keunikan karakter utamanya. Penonton mungkin sudah bosan dengan ulah baik para superhero yang lurus-lurus saja. Mereka ingin melihat sisi lain dari sosok pembela kebenaran yang lebih realistis, seolah ingin memastikan bahwa sebaik-baiknya manusia pasti memiliki kekurangan, begitu pula sebaliknya.

    Nah, di sinilah karakter anti hero memainkan peranannya. Mereka punya banyak cela, tapi dalam beberapa sudut pandang punya tujuan yang baik. Tak jarang, mereka melakukan banyak tindakan melanggar hukum untuk meloloskan tujuan tersebut. Kepribadian mereka pun seringnya tak patut dipuji. Jangan heran jika Anda menjumpai tokoh anti hero yang punya watak kejam, licik, atau bahkan jahat. Namun tetap saja, sesesat apapun gambaran karakter mereka, tokoh anti hero selalu punya semacam tujuan mulia yang membuat penonton tak bisa sepenuhnya membenci mereka.

    Film terbaru yang berani menjadikan anti hero sebagai tokoh utama adalah Suicide Squad. Bukan hanya satu, karakter penjahat DC yang "dipahlawankan" terdiri dari segerombolan villain unik dengan berbagai kepribadian dan kekuatan super. Namun tahukah Anda, bila karakter anti hero sebenarnya sudah lama menjadi daya tarik yang banyak dikembangkan sineas film Hollywood, jauh sebelum Suicide Squad ramai dibicarakan moviegoers?


    Yang lebih mengejutkan lagi, tokoh-tokoh anti hero ini tak cuma datang dari genre superhero saja, tapi juga action, drama, bahkan komedi. Seperti apa rupa mereka? Inilah 10 karakter anti hero yang tak kalah menarik dari para anggota Suicide Squad:

    1. Jack Sparrow (seri film Pirates of the Caribbean)

    Sosok bajak laut biasanya dikenal jahat, tamak, dan tak kenal ampun, namun tidak demikian halnya dengan Kapten Jack Sparrow, tokoh utama di seri film Pirates of the Carribean yang diperankan Johnny Depp. Daripada berwatak antagonis, Jack lebih cocok dipandang sebagai bajak laut sinting yang punya sisi kebaikan disana-sini. Ia sedikit narsis, suka bertindak egois, tak ragu untuk berkhianat, namun sebenarnya adalah perencana yang hebat.


    Lebih dari semua karakteristik itu, yang menjadikan Jack Sparrow sebagai tokoh anti hero adalah kemauannya untuk mengorbankan diri di saat-saat terakhir. Di film ketiga, ia mengorbankan kesempatannya untuk hidup abadi demi menyelamatkan Will Turner. Jack juga pernah kembali menolong kru kapalnya yang berjuang melawan serangan awak Davy Jones, meski sebelumnya ia berniat kabur. Bahkan di film pertama, Jack Sparrow sudah menunjukkan sisi heroiknya dengan menolong Elizabeth, tanpa memperdulikan risiko terungkapnya identitas dirinya sebagai bajak laut buronan.

    Aksi Jack Sparrow yang penuh dengan pertentangan moral ini tak pelak sangat menarik disimak. Penonton hampir selalu kesulitan menebak tingkah apalagi yang akan dilakukan Jack. Keruwetan inilah yang menjadikan Jack Sparrow sebagai salah satu karakter bajak laut paling ikonik di masa kini. Kritik pun mengamini fenomena tersebut dengan memuji kebolehan Johnny Depp dalam memerankan tokoh Jack Sparrow. Bahkan meski rating film-film Pirates of the Caribbean kian menyusut dari seri ke seri, sanjungan kritikus terhadap totalitas Depp tetap tak pernah pudar.

    2. Gru (Despicable Me)

    Demam minions sempat merajalela dimana-mana setelah Despicable Me sukses meraih perhatian para penggemar film animasi. Didominasi genre komedi, sinema keluaran studio Illumination Entertainment itu justru memasang tokoh "antagonis" sebagai karakter utama. Ya, Despicable Me nyatanya berkisah tentang penjahat super yang perlahan-lahan menanggalkan sisi buruknya, setelah menjadi "korban" kepolosan 3 anak yatim piatu.


    Gru awalnya digambarkan sebagai penjahat paling jahat yang pernah ada, selalu berkompetisi dengan villain lain untuk melakukan aksi-aksi kriminal terhebat dan terkejam. Di film pertama, ia berambisi menjalankan aksi maha besarnya untuk mencuri bulan. Ia pun berencana memanfaatkan kepolosan 3 bocah perempuan yang entah bagaimana kebal terhadap semua sikap buruk Gru. Kepolosan anak-anak itu pada akhirnya melunturkan niat jahat Gru, dan malah mengubahnya menjadi sosok ayah penyayang yang rela melakukan apapun demi keselamatan putri-putrinya.

    Selain minions yang banyak disukai karena tingkah bodoh nan lucu mereka, transformasi Gru inilah yang membuat Despicable Me banyak digemari, hingga secara tak terduga berhasil mendobrak dominasi Disney, Pixar, dan DreamWorks di kancah perfilman animasi Hollywood.

    3. Michael Corleone (trilogi The Godfather)

    Salah satu film trilogi paling fenomenal, The Godfather, banyak dikagumi karena beberapa sebab, termasuk karakterisasi Michael Corleone yang kompleks dan menjadikannya semacam anti hero. Sebelum "mentas" sebagai sosok mafia terkejam di New York, Michael adalah anak bungsu seorang bos mafia yang memilih hidup sebagai orang biasa. Ia bahkan menjadi tentara dan belakangan dinobatkan sebagai pahlawan perang, sungguh berbanding terbalik dengan bisnis yang dilakukan ayah dan saudara-saudaranya.


    Namun ketika persaingan antar mafia mengancam keselamatan keluarganya, Michael memenuhi panggilan tanggung jawabnya untuk menjadi penerus dinasti Corleone. Bukan hanya musuh, ia bahkan tak segan-segan membunuh teman dan anggota keluarga yang berkhianat atau menghalangi jalannya. Tak cukup hanya mengalami pergeseran peran di film pertama, Michael kembali bertransformasi di film ketiga.

    The Godfather Part III (1990) mengisahkan sosok Michael Corleone yang sudah berumur dan ingin menjalani sisa hidupnya dengan tenang. Ia berupaya lepas dari masa lalunya yang penuh tragedi, namun justru harus kehilangan sosok yang paling dikasihinya. Al Pacino tak diragukan lagi menuai kesuksesan luar biasa dari perannya di seri film ini. Melalui aktingnya sebagai Michael Corleone, ia mengukuhkan diri sebagai aktor legendaris yang hingga kini masih diakui kehebatannya.

    4. Wade Wilson (Deadpool)

    Deadpool telah lama beredar sebagai figur anti hero populer di dunia komik Marvel. Meski sempat mengecewakan penggemar karena penampilan perdananya di layar lebar kurang menjanjikan, Deadpool kembali muncul di film solonya dengan cara yang spektakuler. Fans banyak dibuat kagum akan tingkah unik sang anti hero yang diperankan dengan sempurna oleh Ryan Reynolds.


    Sebagai anti hero yang suka kurang ajar dan berbuat kelewat batas, Deadpool tak pernah keliru menyasar musuh-musuhnya. Mungkin semua tindakannya memang didasari rasa balas dendam, namun hal itu tak lantas menjadikannya buta dan rela menghabisi siapa saja yang menghalangi jalannya. Dalam salah satu adegan pertempuran, Deadpool bahkan "mengampuni nyawa" seorang prajurit yang diperintahkan untuk membunuhnya. Bahkan sejak sebelum mendapatkan kekuatan super dan menjadi Deadpool, Wade Wilson sudah menjadi anti hero dengan caranya sendiri. Sebagai "orang bayaran" yang bertugas membereskan segala urusan kotor penyewanya, Wade menolak dibayar jika misi yang dilakukannya memang perlu dilakukan untuk menolong seseorang.

    Lucu, nyeleneh, dan lihai beraksi, Deadpool segera difavoritkan oleh berbagai pihak, bukan hanya penonton film, tapi juga para pengamat. Alhasil, film anti hero Fox yang masih satu universe dengan seri film X-Men ini meraih kesuksesan tak terduga, baik dari segi Box Office maupun rating kritikus.


    5. Daniel Plainview (There Will Be Blood)

    Dinobatkan sebagai salah satu film terbaik pada dekade lalu, There Will Be Blood (2007) masih banyak diperbincangkan karena nilai, filosofi, dan moralitas karakter utamanya, Daniel Plainview. Berawal dari penambang perak yang kemudian berubah menjadi pengusaha minyak, Daniel adalah tokoh yang dipenuhi dengan ambisi dan keserakahan. Namun menariknya, tabiat buruk itu ditampilkan secara bertahap di sepanjang film.


    Di bagian pertama film, Daniel tampil simpatik sebagai single parent yang berjuang mendapat penghidupan layak lewat bisnis minyaknya. Ketika berburu lahan pengeboran, Daniel merangkul semua pihak yang bisa dijangkaunya, mulai dari pemilik tanah hingga kesejahteraan masyarakat desa. Namun semua itu perlahan-lahan berubah seiring dengan runtuhnya batas kesabaran Daniel dalam menghadapi pertentangan seorang pendeta tamak, tragedi yang membuat putranya cacat seumur hidup, juga aksi penipuan seorang pria yang sukses menasbihkan Daniel sebagai pembunuh. Tentunya, dimensi kompleks seperti itu tak akan dikagumi tanpa performa maksimal dari sang aktor. Atas kesuksesannya membawakan peran Daniel Plainview dan segala kerumitannya, Daniel Day-Lewis meraih piala Oscar untuk Best Actor.

    6. Magneto (seri film X-Men)

    Satu lagi tokoh anti hero yang diambil dari karakter komik adalah Magneto. Tokoh bernama asli Erik Lehnsherr ini seringkali muncul sebagai villain, namun tak jarang pula bekerja sama dengan X-Men dalam menghadapi ancaman musuh. Pertentangan Magneto dengan X-Men dimulai dari prinsipnya yang berlawanan arah dengan Profesor X. Keduanya sama-sama menginginkan kesejahteraan mutan, tapi Magneto lebih suka menempuh cara-cara radikal yang seringkali mengorbankan banyak pihak tak bersalah. Sementara itu, Profesor X cenderung percaya pada kebaikan dan jalan damai untuk menyelesaikan konflik.


    Keberpihakan Magneto cenderung berubah-ubah di setiap film X-Men. Bahkan ketika ia sudah bergabung dengan tim superhero, Magneto masih suka menggunakan caranya sendiri. Di layar lebar, karakter mutan pengendali logam ini mendapat kehormatan untuk diperankan oleh 2 aktor kawakan dari generasi berbeda; Ian McKellen dan Michael Fassbender.

    7. Mark Zuckerberg (The Social Network)

    Interpretasi Aaron Sorkin dan David Fincher mengenai perjalanan karir Mark Zuckerberg memang patut diacungi jempol. Duet mereka sukses menjadikan sosok pendiri Facebook itu sebagai karakter anti hero dalam film The Social Network (2010). Pendekatan Sorkin dan Fincher, yang dibawakan secara mengesankan oleh Jesse Eissenberg, dinilai berhasil membuat penonton kagum sekaligus risih pada karakter Mark Zuckerberg.


    Pantas saja, Zuckerberg di The Social Network memang menawan karena kejeniusan yang dimilikinya. Akan tetapi, ia juga anti sosial, angkuh, sekilas tampak berkepribadian lemah, tapi ternyata mampu menyerang balik mantan rekan-rekannya dengan tindakan yang tak kalah agresif.  Jangan harap Anda akan menemukan sosok Mark Zuckerberg yang baik hati dan menjadi lakon berwatak protagonis di sini. Mark asli bahkan memprotes plot dan karakterisasi dirinya yang ditampilkan di The Social Network.

    Terlepas dari segala kontroversi yang ada, keputusan Sorkin dan Fincher untuk menggambarkan Mark Zuckerberg sebagai karakter anti hero telah mendapat anggukan dari penggemar film dan panel kritik. The Social Network pada akhirnya berhasil mengumpulkan lebih dari 200 juta USD dan mendapat 8 nominasi Oscar.

    8. The Bride (dwilogi Kill Bill)

    Quentin Tarantino sempat menggebrak Hollywood dengan kehadiran seri film Kill Bill yang menjagokan Uma Thurman sebagai aktris utama. Ia memerankan karakter The Bride yang penuh rasa balas dendam dan amarah, setelah lolos dari upaya pembunuhan yang dipimpin oleh mantan kekasihnya. Sekilas, film ini tampak mengajarkan balas dendam sebagai jalan yang wajar ditempuh. Namun dibalik kesan itu, tersirat sebuah kekaguman akan kecerdasan Tarantino yang sanggup merasionalisasi aksi balas dendam lewat penokohan The Bride.


    The Bride awalnya dikisahkan sebagai salah satu anggota kelompok pembunuh elit yang dipimpin Bill. Namun karena sedang mengandung, ia berencana mengundurkan diri dan memulai hidup baru. Hal ini rupanya tak disetujui oleh Bill, yang kemudian datang dan memporakporandakan pesta pernikahan The Bride. Dengan membawa pasukan pembunuhnya, Bill menghabisi semua orang yang ada di acara itu, termasuk The Bride sendiri. Namun ajaibnya, ia sanggup bertahan hidup dari eksekusi Bill dan kawanannya. Diliputi kemurkaan setelah mengetahui dirinya keguguran, The Bride merancang rencana balas dendam untuk menghabisi Bill dan semua anggota pasukan pembunuh yang telah menghancurkan masa depannya. Bisa dikatakan, karena lebih dulu dipicu oleh kekejaman Bill dan geng-nya, aksi brutal The Bride mampu memancing dukungan dan rasa simpatik para penonton.

    9. Ron Woodroof (Dallas Buyers Club)

    Satu lagi karakter anti hero yang mendatangkan Oscar bagi aktor pemerannya adalah Ron Woodroof dari Dallas Buyers Club (2013). Totalitas Matthew McConaughey memang tak perlu diragukan lagi dil film ini. Tak cuma bertransformasi secara fisik, ia berhasil membawakan tokoh Ron dengan sangat menjanjikan. Awalnya, Ron adalah pria yang suka berkelakuan buruk, berkata-kata kasar, dan membenci kaum gay. Namun setelah divonis mengidap HIV, sikap Ron perlahan-lahan berubah. Ia dikucilkan teman-temannya karena dianggap gay, kesulitan mencari pekerjaan, dan harus bergelut dengan gejala-gejala penyakitnya yang kian hari kian parah.


    Setelah menemukan pengobatan yang efektif menghalau perkembangan virus HIV dalam tubuhnya, Ron kembali menjadi sosok menjengkelkan dan egois. Barulah ketika ia bertemu dengan seorang transgender yang membantunya berbisnis, Ron perlahan-lahan sadar akan seriusnya situasi yang mendera penderita HIV. Sambil berupaya memuluskan jalan bisnisnya, Ron diam-diam berniat menolong para pasien HIV yang kala itu justru "diracuni" oleh pengobatan yang dilegalkan pemerintah.

    10. Lisbeth Salander (The Girl with the Dragon Tattoo)

    Di urutan terakhir, ada tokoh anti hero wanita yang berpenampilan sangar di film The Girl with the Dragon Tattoo (2011). Diperankan Rooney Mara, Lisbeth Salander adalah hacker jenius yang bekerja sama dengan seorang jurnalis untuk mengungkap kasus pembunuhan. Namun keunikan Lisbeth tak hanya sampai di situ saja. Seiring dengan berjalannya film, penonton akan melihat karakter Lisbeth yang semakin kompleks.


    Walaupun menjadi lakon, Lisbeth tak bisa dipandang heroik karena bermental sosiopat. Kalau bukan karena adanya karakter lain yang menjadi musuh utama, Lisbeth mungkin sudah pantas dipandang sebagai si antagonis di film ini. Karakter ciptaan penulis Stieg Larsson dalam novel trilogi best-seller Millenium ini sebetulnya sudah pernah muncul di layar lebar. Namun baru lewat adaptasi Hollywood-lah Lisbeth jadi dikenal secara luas. Wajar saja, performa Rooney Mara di The Girl with the Dragon Tattoo banyak diapresiasi, hingga ia akhirnya mendapat nominasi Oscar untuk piala Best Actress lewat peran ini.


    Selain kesepuluh tokoh di atas, nama-nama anti hero lain yang cukup mencuri perhatian adalah John Wick, mantan pembunuh bayaran yang diperankan Keanu Reeves, Leon dari film Leon: The Professional (1994), dan karakter Brad Pitt, Tyler Durden di Fight Club (1999). Ada juga tokoh-tokoh anti hero di film klasik seperti American Psycho (Patrick Bateman) dan Scarface (Tony Montana, lagi-lagi diperankan Al Pacino) yang cukup diakui kehebatannya.

    Lalu bagaimana menurut Anda? Setujukah dengan daftar di atas? Ataukah Anda sudah punya karakter anti hero favorit sendiri?

    No comments:

    Post a Comment